Wednesday, July 20, 2011

serigala

Sepertinya memang seperti. Jelas terbaca bahwa kau memang sepertinya.

Seekor adalah dirimu, serigala. Tersesat di hutan penuh lemur yang mudah tertawa.


Saturday, June 25, 2011

Sembunyi

Semburat bunyi dalam hati penakluk kesunyian berkisut-kisut mendekat. Peledak jendela rumah Pak Daus Hahaga simpan kuping putih lemparan dari tetangga.

Gemetar kami dengar gelegar paksa idealisme kos-kosan yang dirusak massa. Jangan pancung hidup kami. Jangan kebiri kebrutalan bersahaja yang kami simpan bertenaga.

Semburat sunyi jadi marak, jadi gegap, jadi sendu, jadi rimbun bambu dimana kami bersembunyi.

Sunday, June 12, 2011

Ketika Nonton DVD Sendirian

Jika kalian memang pemberani, mengapa kalian menyerang secara berkelompok dan sembunyi-sembunyi?

Menyerang yang lemah tidaklah membuat kalian terlihat lebih jantan kawan.

Percayalah pada rasa takut kalian. Bahwa semakin kalian merasa kuat ketika menganiaya yang lemah, sesuatu di dalam diri kalian semakin hebat menggerogoti jiwa kalian yang lemah.

Selamat bersenang-senang jiwa-jiwa kerdil yang kesepian. Selamat berakhir pekan.

Saturday, June 11, 2011

Bijaksana Bukan Milik Kami Lagi

Hey tuan mulut pelangi! Jaga diri tubuh raga jiwa rakyatmu. Tolonglah sesekali lihat daun yang gugur di depan rumah kami. Lihat juga bayi-bayi yang mati kelaparan di negeri ini. Lihat juga hitamnya air sungai yang kami pakai mengairi sawah kami. Lihat juga kelamnya lumpur yang mengubur kampung halaman kami. Lihat juga kepala-kepala yang lepas dari badan akibat konflik kepentingan golongan yang kalian jadikan candaan.

Jangan ketuk pintu rumah kami. Jangan tawarkan mimpi kosong yang kalian karang 5 tahun sekali. Di dalam, kami sedang sibuk menahan gerah yang berubah jadi amarah yang membuncah pecah parah tak terkendali kepada kalian yang menyandang gelar bijaksana, wahai pemerintah.

Kepada kalian semua, manusia-manusia tampan rupawan cantik jelita yang tak kalah mengagumkan dari tai babi yang membusuk di roda pedati yang naik turun seperti harapan kami, nikmatilah dunia semampunya. Kami tunggu di persimpangan akhirat nanti.

Bawa nyali kalian, kami telah menitipkan pesan kami kepada ribuan malaikat paling buas yang bisa ditemukan di seantero akhirat sana. Kami bisikkan di kuping mereka, "balaskan dendam kami."

Thursday, July 8, 2010

Tanya Rumput

Mendung, hujan dan terang benderang berlarian. Berkejar-kejaran. Adakah sunset hari ini? Tanya rumput kepada jembatan di sudirman.

Tuesday, June 15, 2010

itu dirimu di situ

terpejam erat. tak mungkin terurai. terbelit terikat terjerat lekat. dalam tanya yang telah terjawab sebagian. dalam esok yang telah kujaring. dalam sunyi yang tetap sepi namun lebih tak bermakna. tapi sekali lagi, siapa butuh makna ketika dunia berakhir di 2012? hahahaha adalah jawabnya. seyumlah sekali lagi untuk selamanya.

menguning di dinding sama saja menunggu jadi biru. jadi batu dalam campuran semen dan pasir. kau coba saja rayu kuku-kuku kaki yang jadi lekat di ruang gelap dingin dalam sepatu. memangnya kita tak bisa lagi tangkap kupu-kupu? tanyamu usik mereka. sementara mereka kaku dan terperangkap bukan hanya dalam waktu tapi juga dalam sindikat-jahat bau kakimu. menerjemahkan lembab-agak-berjamur kaus kaki yang terguyur hujan sore tadi. saat kau ngebut yang tak terlalu dengan motor bututmu. tentu saja mereka terdiam. jadi patung, jadi bisu.

itu dirimu di situ. terinfeksi sudut terang ruang tidur operator mesin pengolah cahaya. terlepas dari karma karena kau tak lagi di dalamnya. tak penat lagi berbagi cerita. ini kita buka pintunya. pagi akan dimulai malam ini, mari masuk ke dalamnya. seperti sebelumnya, merunduk dan tersenyumlah. sungguh berarti tak dinilai dari apa yang kau miliki, tapi yang kau jatuhkan dalam sepi.

hidup adalah perbuatan


cerita dimulai ketika seperangkat alat sholat disodorkan kepada mempelai laki-laki. seorang kucing berbaju safari sebagai penghulunya. sebuah panci jadi saksi. sementara bunga matahari jadi pembawa acara yang sungguh berwibawa. sembilan naga mengapit jutaan nektar dalam rongga perut bunga matahari. kura-kura yang menonton video mesum di handphone, terbelalak saat salah satu naga itu mendendangkan lagu dari armada. mau dimana kemana hubungan kita? jika kau terus menunda-nunda dan tak pernah katakan cinta. kupu-kupu jadi malu dengar lagu syahdu bercengkok melayu. dia jadi malu karena dia ingin bernyanyi lagu itu tapi sendiri dalam ruang hampa udara yang tak ada manusia menatapnya sambil senyum-senyum karena ingin bernyanyi lagu itu sendiri tanpa ada orang lain menatapnya. Ter, La, Lu! Sungguh teganya dua kali dalam sehari kau menguyah dusta yang bergerigi tajam seperti mulut buaya yang menganga berliur dan meniupkan pendapat anggota DPR yang gemar mendengkur. Sampai kami harus bangun dari tidur karena mimpi kami dipenuhi oleh mereka yang lari dari sidang yang terhormat yang di sana tersaput makna nasib hidup nasib sampai mati jutaan rakyat yang melarat karena kita hanyalah keparat bertopeng bangsat yang atas nama mereka mengeruk keuntungan untuk liburan akhir pekan bersama seluruh keluarga. karena kita adalah wakil rakyat yang terhujat.

jahanam kau hakim yang menerima suap, teriak lalat tse tse yang berdemonstrasi di depan pagar kedutaan brazil. sementara di depan mereka, pohon-pohon cempedak meliuk-liukan badan sambil menarikan tari hujan gubahan para seniman pemenang nobel perdamaian. selami makna hidup maka kita akan terjauh dari badai kefanaan. sebuah gambar tempel milik istana kepresidenan meksiko menempel di jidat salah satu lalat tse tse itu. dalam diam yang sesaat saja, seorang tentara menembak mati seluruh pohon cempedak dan membakar jantung seluruh demonstran dengan gas kimia bernama hidup adalah perbuatan.

tanpa aba-aba dan penghormatan sebelumnya, tiba-tiba semua orang hidup tidak bahagia untuk sementara waktu.