Saturday, June 25, 2011

Sembunyi

Semburat bunyi dalam hati penakluk kesunyian berkisut-kisut mendekat. Peledak jendela rumah Pak Daus Hahaga simpan kuping putih lemparan dari tetangga.

Gemetar kami dengar gelegar paksa idealisme kos-kosan yang dirusak massa. Jangan pancung hidup kami. Jangan kebiri kebrutalan bersahaja yang kami simpan bertenaga.

Semburat sunyi jadi marak, jadi gegap, jadi sendu, jadi rimbun bambu dimana kami bersembunyi.

Sunday, June 12, 2011

Ketika Nonton DVD Sendirian

Jika kalian memang pemberani, mengapa kalian menyerang secara berkelompok dan sembunyi-sembunyi?

Menyerang yang lemah tidaklah membuat kalian terlihat lebih jantan kawan.

Percayalah pada rasa takut kalian. Bahwa semakin kalian merasa kuat ketika menganiaya yang lemah, sesuatu di dalam diri kalian semakin hebat menggerogoti jiwa kalian yang lemah.

Selamat bersenang-senang jiwa-jiwa kerdil yang kesepian. Selamat berakhir pekan.

Saturday, June 11, 2011

Bijaksana Bukan Milik Kami Lagi

Hey tuan mulut pelangi! Jaga diri tubuh raga jiwa rakyatmu. Tolonglah sesekali lihat daun yang gugur di depan rumah kami. Lihat juga bayi-bayi yang mati kelaparan di negeri ini. Lihat juga hitamnya air sungai yang kami pakai mengairi sawah kami. Lihat juga kelamnya lumpur yang mengubur kampung halaman kami. Lihat juga kepala-kepala yang lepas dari badan akibat konflik kepentingan golongan yang kalian jadikan candaan.

Jangan ketuk pintu rumah kami. Jangan tawarkan mimpi kosong yang kalian karang 5 tahun sekali. Di dalam, kami sedang sibuk menahan gerah yang berubah jadi amarah yang membuncah pecah parah tak terkendali kepada kalian yang menyandang gelar bijaksana, wahai pemerintah.

Kepada kalian semua, manusia-manusia tampan rupawan cantik jelita yang tak kalah mengagumkan dari tai babi yang membusuk di roda pedati yang naik turun seperti harapan kami, nikmatilah dunia semampunya. Kami tunggu di persimpangan akhirat nanti.

Bawa nyali kalian, kami telah menitipkan pesan kami kepada ribuan malaikat paling buas yang bisa ditemukan di seantero akhirat sana. Kami bisikkan di kuping mereka, "balaskan dendam kami."