Monday, February 22, 2010

Asbak Penuh Berisi Abu

Seperti inilah rasanya. Kehilangan pembicaraan panjang mengenai hidup dan sedih yang tak berkesudahan. Berbagi asbak penuh berisi abu. Aku memuja incubus dan kecenderungannya berjelaga, sementara kau lebih memlilih meminum kopi.

Mungkin nanti di waktu yang pasti, tak akan pernah mencair jadi pelacur yang siap aku dan kau nikmati.

Mungkin saja nanti.

1 comment:

  1. Hai, maaf baru bisa berkunjung balik... Aku dah follow blog mu.... keep in touch ya... sering2 berkunjung...

    ReplyDelete