Friday, October 23, 2009

Midnight Writers Club

Tengah malam lebih tiga menit. Suara speaker murahan dengan volume kecil yang mengisi ruangan ini terdengar cukup brilian. Apa kata lain dari sepi? Bukan, bukan sunyi. Ada lagi yang lain. Yang lebih jarang digunakan oleh para penulis-penulis siang hari. Lalu apa bedanya penulis siang dan penulis malam? katamu dalam hati. Jika kau bertanya kepada dirimu sendiri, maka dirimu sendirilah yang berhak menjawabnya. Penulis siang menulis agar tulisannya dibaca oleh orang lain, jawabmu setengah berani. Tetapi sayang sekali, keberanian tidak selalu berbanding lurus dengan kebenaran. Bukankah kita selalu lebih berani melakukan sesuatu yang salah daripada melakukan yang benar? Kenapa? Tanya lagi pada diri kita masing-masing. Setiap balon udara yang keluar pelan-pelan dari balik kepala kita adalah jawabnya. Kadang kita pura-pura tidak melihatnya. Aatau kadang memang tidak ingin melihatnya. Sudahlah, perdebatan yang kau inginkan itu sudah pernah ku bahas dengan sekelompok manusia. Dan jawabnya adalah, untukmu agamamu dan untukku agamaku. Mengertikan maksudku? Tidak? ya sudahlah, mengetahui maksudku pun tak akan menguntungkan atau merugikanmu. Percayalah, seperti malam, penjelasanku akan membuatmu mengantuk.


Lengang jalanan seperti habis hujan. Seperti habis sudah waktu hari ini. Padahal pagi sudah datang, meski terang masih 300 menit lagi. Embun masih ditenun di rahim udara. Hasil persetubuhan antara malam dan pagi hari. Seraut muka menuliskan berita. Dihabiskannya ratusan bahkan ribuan kata. Kau menjadi subjek, sejumput warna yang jadi kata keterangannya. Pernahkan kah menguning pada dini hari? Membiru adalah hal yang biasa kawan. Aku bertanya, pernahkah kau menguning pada dini hari? Aku sudah pernah merasakannya. Di sebuah kamar yang sempit dan berkasur sekeras lantai yang kau pijak. Bersyukurlah atas lelah, karena dengannya kau akan bersyukur memiliki nyenyak. Karena nyenyaklah kau meminjam esok sebagai altar. Sebagai melodi untuk lirik-lirik puitismu.

No comments:

Post a Comment