Saturday, October 31, 2009

Sungguh. Leraikan percintaan kami. Begitu giatnya dia mengunduh asmara dari jiwa. Menyunting cinta yang serupa lentera yang bercahaya hitam. Memukau pedih suar yang terbenam dalam kelam peristiwa. Dengarkan kataku, kau adalah mayat dari seorang jejaka.

Jejaka itu adalah seekor betina hitam yang lapar dan dahaga. Seekor betina yang mengunduh sepi dari balik jeruji tinggi di depan halaman kuil Dewi Durga. Tempat kami dulu senang hati bercinta sampai orgasme berkali-kali. Sampai basah lekuk di antara perut dan paha kami. Sampai keringat itu jadi masam mengutuk lelah yang mengubah buram jadi makna.

Sungguh. Ceraikan pertikaian kami. Begitu lekatnya dia bersetubuh dengan paksa kosongnya dunia ini.

Luruh saja sana rasa!

Malu sekali kau mengakui dirimu adalah pemberani pemakan segala. Kau hanyalah sepi yang terlalu berani kepada seorang penakut sepertiku.

2 comments:

  1. Awal tersesat gw pikir masuk ketempat seorang psikopat penggemar film saw..

    Ternyata kata kata-nya romeo sekali rupanya...
    wew..
    nice thought,..
    love it..

    ReplyDelete
  2. bwahahaha... kagak bro. gak suka romeo.. lebih suka gatot kaca... :P

    thx kunjungannya.

    ReplyDelete