Sunday, May 30, 2010

Membunuh Burger Keparat

Remah-remah roti sepadan dengan busuknya sikap dan perkataanmu tuan. Seraut wajah yang tertempel di batok kepalamu begitu kusut masai tercerabut hampir copot jadi sampah yang diinjak-injak di luar pagar yang sibuk mengunyah tanaman. Semburat racun kelabangmu bagai pensil tumpul patah dipaksa lari di atas kertas berwarna hitam legam tak berperikeputihan.

Kau masih saja menawarkan sekerat roti dengan daging hambar diapit di dalamnya. Kau masih saja bersikeras menyebutnya dengan ham bur ger. Ya, burger berisi daging ham yang lezat itu.

Biar saya koreksi kawan, yang kau tawarkan itu tidak lain hanyalah dua buah roti tawar yang mengapit selembar daging hambar.

Daging hambar.


No comments:

Post a Comment